Hujan menggigil di balik jendela berukir kayu. Seperti inilah, persis seperti inilah hujan turun delapan tahun lalu, malam itu . Malam keti...

Kisah Seru: Bayangan Yang Menunggu Di Balik Pintu Kisah Seru: Bayangan Yang Menunggu Di Balik Pintu

Kisah Seru: Bayangan Yang Menunggu Di Balik Pintu

Kisah Seru: Bayangan Yang Menunggu Di Balik Pintu

Hujan menggigil di balik jendela berukir kayu. Seperti inilah, persis seperti inilah hujan turun delapan tahun lalu, malam itu. Malam ketika Yanmei menemukan surat itu, sepucuk surat bertinta merah yang mengakui pengkhianatan Zhang Wei. Bayangan yang menari di dinding kamar Yanmei kini seolah menertawakan kepolosan dirinya.

Yanmei menatap lentera di atas meja. Cahayanya redup, nyaris padam, sama seperti cinta yang pernah ia berikan pada Zhang Wei. Dulu, Zhang Wei adalah mataharinya, tawa hangatnya, alasan ia bangun setiap pagi. Sekarang? Sekarang ia hanyalah duri dalam daging, sebuah ingatan yang terus menganga.

"Kau datang," kata Yanmei, suaranya nyaris berbisik. Zhang Wei berdiri di ambang pintu, siluet tubuhnya diterangi rembulan yang pucat. Matanya memancarkan penyesalan, tapi Yanmei sudah terlalu lama kenyang dengan penyesalan palsu.

"Yanmei... maafkan aku," ucap Zhang Wei, langkahnya ragu-ragu. Hujan semakin deras, menggema di ruang tamu yang dingin.

Yanmei tersenyum pahit. "Maaf? Apakah maaf bisa mengembalikan hatiku yang hancur? Apakah maaf bisa menghapus malam-malamku yang dipenuhi air mata?"

Zhang Wei mendekat, tangannya terulur. "Aku tahu aku salah. Aku... aku mencintaimu, Yanmei. Dulu, sekarang, dan selamanya."

Yanmei tergelak. Tawa itu kering, tanpa kehangatan. "Cinta? CINTA?! Kau tahu apa itu cinta, Zhang Wei? Cinta adalah kesetiaan, kejujuran, dan pengorbanan. Kau tidak memiliki satu pun dari itu."

Ia berjalan ke arah jendela, menatap hujan yang semakin menggila. "Kau tahu, Zhang Wei, selama delapan tahun ini, aku telah belajar banyak hal. Aku belajar bagaimana menyembunyikan rasa sakit, bagaimana memakai topeng, dan... bagaimana membalas dendam."

Zhang Wei terkejut. "Balas dendam? Apa maksudmu?"

Yanmei berbalik, matanya berkilat dingin. "Malam ini, Zhang Wei, malam ini kau akan membayar semua yang telah kau lakukan." Ia menunjuk ke arah teh yang tadi ia suguhkan. "Teh itu, Zhang Wei... berisi sesuatu yang sangat... menarik."

Zhang Wei memucat. Ia mencoba berbicara, tapi tenggorokannya tercekat. Ia terjatuh, meremas dadanya.

Yanmei mendekat, berjongkok di sampingnya. "Kau tahu, Zhang Wei, selama ini kau hanya melihat bayanganku. Kau tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya."

Lentera itu akhirnya padam, meninggalkan ruangan dalam kegelapan total. Hanya suara hujan yang terdengar, menyuarakan rahasia yang selama ini tersembunyi.

Yanmei berdiri, bayangannya memanjang di dinding. Ia menatap tubuh Zhang Wei yang tergeletak di lantai. Senyum tipis menghiasi bibirnya.

Semua yang kau pikirkan tentang dirimu adalah bohong, dan selama ini, kau adalah boneka yang menari di atas panggungku, Zhang Wei.

You Might Also Like: Cmake Cant Find Existing Blaslapack

0 Comments: